Nonton Film Movie Online - Dia bernama Udiyani siswa kelas 3 jurusan pariwisata, dengan tinggi yang
169 cm memudahkan bagi dirinya untuk melihat papan pengumuman, tanpa
harus berada di kerumunan terdepan. Udiyani adalah pacarku ketika aku
masih bekerja di sebuah travel agent di Bali, sebelum aku pindah ke
Lombok untuk menjadi pemain musik di cafe.
SITUS RESMI JUDI ONLINE
Dengan senyum kemenangan dia mendatangi aku yang sedang berdiri tak jauh dari tempat parkir sepeda
motor. "Mas Adiet.. Aku lulus..," teriaknya sembari memeluk aku. Yang
aku sambut dengan mengulurkan tangan dan mendekapnya erat. "Syukur deh..
Sayang kamu bisa lulus" ujarku ikut gembira. Sesuai rencana sebelum
acara pengumuman, Udiyani mengajaku ke Kintamani apabila dia lulus.
Sebagai ungkapan kegembiraannya atas berhasilnya dia menyelesaikan masa
SMU dengan baik.
Tanpa menunggu
waktu lagi aku dan Udiyani berangkat ke Kintamani, yang kebetulan siang
itu udaranya cukup segar dan memang sebagai lokasi wisata yang
menawarkan pemandangan alam pegunungannya, Kintamani selalu sejuk,
apalagi menjelang senja dinginnya sampai menusuk tulang. Dengan
mengendarai motor, aku menjalankannya tanpa perlu terburu- buru, karena
aku nggak mau melewatkan saat-saat terindah berdua terlewatkan begitu
saja. Tangan Udiyani memeluk pinggangku erat, sesekali dia mencumbu
belakang telingaku mesra. Tanpa terasa penisku yang berlapiskan celana
jeans biru kesukaanku
bergerak pelan, menandakan gejolak kelakianku mulai tergoda dengan
adanya cumbuan- cumbuan Udiyani yang lembut.
Perjalanan ke Kintamani
melewati jalan yang berkelok-kelok, dikanan jalan ada pemandangan danau
bedugul yang sangat indah dengan airnya yang jernih, tapi sayang sore
itu udaranya agak berkabut, sehingga mengganggu jarak pandang kita. Aku
dan Udiyani memutuskan untuk berhenti sesaat, sambil menikmati udara
sore itu di Sebuah cafe kecil di tepian jalan yang pemandangannya
langsung menghadap ke Danau Bedugul. Sambil memesan minuman hangat, aku
mengeluarkan sebatang rokok kesukaanku dan menyalakannya sesaat, sebelum
aku menghisapnya dalam- dalam.
Aku dan Udiyani Duduk memilih duduk di
tempat yang agak ke pojok, karena kebetulan juga tempatnya cukup menguntungkan buat menikmati pemandangan
ke Danau. Setelah menunggu beberapa saat minuman pesanan kita pun
datang. Tanpa menunggu beberapa saat, sebelum pelayan pergi Udiyani
sudah terlebih dulu meminumnya hal ini di karenakan udara pegunungan
yang berkabut sudah mulai terasa menusuk tulang belulang.
Dengan lembut
aku memeluk Udiyani yang
nampaknya mulai kedinginan. "Kamu kedinginan sayang?" Tanyaku "Iyah nih
Mas.." katanya pelan. Sambil memeluk Udiyani aku membisikan kata-kata
mesra. "Adiet hangatkan yah sayang..!" kataku lembut di belakang
telinga. Udiyani hanya tersenyum manis, tanpa berkomentar sambil
mengedipkan matanya tanda setuju. Udara sepertinya sangat mendukung
sekali sehingga aku dan Udiyani semakin rapat berpelukan. Ketika ada
keheningan sesaat diantara obrolan kita, tak pernah aku melewatkan untuk
mengecup bibir Udiyani yang ranum tanpa terpoles lisptick. "Ohh..
Mas.." desahnya ketika kecupan lembutku mengantarkannya melambung.
Kemesraan kita di cafe tak berlangsung lama, dikarenakan hari mulai
menjelang senja.
SITUS POKER UANG ASLI
Setelah membayar minuman yang kita pesan, aku
menggandeng tangan Udiyani dengan mesra untuk meninggalkan cafe dan
mencari penginapan di sekitar Kintamani yang memang sudah dekat dari
cafe tersebut. Tak lama berselang aku menemukan sebuah hotel yang
tempatnya begitu cocok menurut kita berdua. Di Hotel itu tersedia
restaurant yang pada malam harinya menyajikan acara live accustic musik.
Sengaja aku memilih Hotel yang ada
fasilitasnya seperti itu, karena aku juga pemain musik di cafe yang
posisiku di band pemegang rythm sekaligus vokal.
Setelah urusan dengan
resepsionist selesai, aku mengajak Udiyani berjalan ke arah kamar. Kamar
kami sangat romantis, di depan ada taman dan pancuran air kecil dari
sumber mata air sekitar Kintamani dan ada tempat duduknya yang di hiasi
lampu temaram. Di dalam kamar aku langsung rebahan di tempat tidur,
karena perjalanan kita dari denpasar sedikit melelahkan membuat
pegal-pegal di persendian. "Mas.. Aku mau mandi dulu yah," katanya.
"Ntar keburu kedinginan,
sekarang aja mulai terasa nih udaranya," sahutnya lagi. "Kalau begitu
kita sekalian aja mandi bareng," godaku.
"Boleh.. Siapa takut.."
tantangnya kemudian. Dengan berlari kecil aku mengejar Udiyani yang
sudah sampai di depan kamar mandi. Sesampainya di dalam kamar mandi, aku
langsung membuka kaosku dan hanya mengenakan celana pendek. "Sayang..
Ini kan hari bahagia kamu setelah kamu lulus" kataku kemudian. "iya aku
tahu itu.. Lantas kenapa sayang?"tanya Udiyani mesra. "Aku ingin
memanjakan kamu dengan cara memandikan kamu mulai dari menggosok seluruh
tubuh kamu, menyabuninya dan menyirami dengan shower," kataku lagi.
"Muachh.." seketika Udiyani mengecup bibirku lembut. "Makasih sayang..
Kamu sudah manjain aku," sahutnya lagi.
Dengan lembut aku mulai membuka seragam SMU Udiyani yang masih dikenakan
saat itu. Di mulai dari hemnya aku buka kancing atasnya secara
perlahan, sambil aku memandangi wajahnya yang manis serta dengan
senyumnya yang penuh pesona. Setelah kancing kedua aku buka, maka
terpampanglah keindahan bukit payudaranya yang berukuran 36b itu mencuat
keluar kontras dengan branya yang berwarna hitam. Aku menyelesaikannya
dengan kancing terakhir, sembari aku
mengecup kecil bukit payudaranya yang lembut. Tinggallah rok abu-abunya
yang belum aku sentuh.
Sesaat aku mengecup kembali bibirnya yang
menantang dengan sorot matanya yang pasrah. Kembali dengan perlahan aku
membuka rok Udiyani, yang aku awali dengan menurunkan ziper di
belakangnya. "Srett.." bunyi ziper roknya ketika aku turunkan. Dengan
sekali rengkuh, terlepaslah rok Udiyani menyentuh lantai. Udiyani saat
itu mengenakan CD warna hitam juga, yang dikombinasikan renda di pinggir
dan di bagian tengahnya, sehingga terpampanglah dengan
transparan rerumputan hitam lebat melalui renda Cdnya.
SITUS DOMINO UANG ASLI
Dengan kedua
tangan aku melanjutkam menurunkan CD hitamnya dan terpampanglah
pemandangan yang membuat aku menelan ludah beberapa saat dan membuat
kelakianku tergoda. Celana pendek yang aku kenakan telah menonjol
sebelum aku melucuti pakaiannya, ditambah lagi sekarang dia sudah
telanjang bulat di depanku. Dengan lembut aku mulai menyiramkan air dari
shower ke seluruh tubuhnya. Yang aku lanjutkan dengan mulai menyabuni
punggungnya, pinggulnya yang bahenol, serta betisnya yang jenjang. Yang
membuat Udiyani menggelinjang pelan. "Ohh.. Mas.." desahnya pelan.
Setelah bagian belakang selesai aku sabuni, tinggallah bagian depan yang
membuat kelakianku semakin menggelegak.
Aku mulai menggosok bagian lehernya terlebih dahulu, karena aku tahu,
bagian ini merupakan bagian yang cukup sensitif di samping bagian
sensitif yang lainnya yang ada di tubuh Udiyani. Perlahan tanganku mulai
meraba sedikit demi sedikit leher jenjang nan mulus miliknya, dengan
telapak tanganku yang penuh dengan busa sabun. Terkadang terdengar
desahan lembut Udiyani yang menikmati setiap gerakan tanganku yang
menelusuri permukaan kulit halusnya. "Ohh.. Mas," desahnya lembut.
Kemudian tanganku bergerak turun ke arah dadanya yang membusung dan
licin sembari kembali menuangkan sabun cair di sekitar payudaranya
sekaligus ke putingnya yang mulai menonjol keras.
Sengaja gerakan
tanganku di dadanya sedikit melambat, hal ini aku lakukan
sekaligus menyabuni dan merangsang payudaranya secara lembut. Kembali
desahan lembut terdengar olehku. "Ohh.. Mas.. Teruskan"desahnya dengan
mata terpejam. Setelah cukup bermain di bagian dadanya, kembali tanganku
bergerak turun ke arah perutnya yang datar yang hanya beberapa saat
lamanya. Dan berakhir di daerah yang berbulu lebat nan hitam, tapi
tertata dengan rapi menyerupai bentuk CD. Aku menuangkan sedikit shampoo
ke tanganku, kemudian aku lanjutkan dengan menggosok bukit vaginanya
dengan lembut. Sesekali tanganku menyentuh clitorisnya lembut yang
menimbulkan sensasi tersendiri buat Udiyani. "Ssshshshshsh.." desisnya
pelan.
Tak lama aku
lanjutkan untuk menggosok untuk lebih ke bawah lagi yaitu di bagian
pangkal pahanya yang mulus dan aku menyelesaikan tugas terakhir
memandikannya di bagian betisnya yang bak bulir padi itu. Setelah semua
bagian tubuh Udiyani penuh dengan busa sabun, kembali aku menyiraminya
dengan gagang shower ke seluruh permukaan tubunya untuk tahap akhir,
sebelum aku mencumbu tubuhnya. "Thanks ya.. Mas.. sudah di manjain,"
katanya pelan. "Dengan senang hati kok sayang.. Aku lakukan buat kamu,"
jawabku mesra. Kemudian aku memeluk tubuh Udiyani mesra, sembari
membimbingya untuk duduk di pinggiran bathtub. Dan selanjutnya aku
nyalakan kran airnya. Sembari menunggu airnya penuh, aku jongkok di
depannya yang lagi duduk sembari menaikkan salah satu kakinya di
pinggiran bathtub.
Lidahku mencumbu seluruh permukaan kakinya yang
kemudian aku lanjutkan dengan menghisap lembut jemari kakinya yang
lentik dan wangi itu. Udiyani terpejam menerima perlakuanku yang begitu
lembut, sehingga melambungkan nafsunya yang memang sudah sangat
terangsang sejak awal. Lidahku begerak naik menelusuri betisnya yang
jenjang dan berakhir di pahanya yang mulus. Gerakan lidahku semakin liar
namun lembut, setelah sampai di pangkal pahanya. Aku menjulurkan
lidahku kembali ke arah lekukan pangkal pahanya dan hal ini
berpengaruh sekali untuk tubuh Udiyani menerima rangsangan dariku.
POKER ONLINE UANG ASLI
Dengan kedua tanganku aku mulai menyibak vaginanya yang aromanya khas
sekali, dan kemudian aku julurkan lidahku yang basah ke permukaan
clitorisnya yang mulai menonjol pelan. Kembali tubuh Udiyani
mengelinjang pelan penuh kenikmatan menerima perlakuan ini. "Hekk..
Sshh.. Mas," desahnya tak teratur. Aku tahu kalau Udiyani begitu
menikmati dan suaranya parau namun terdengar cukup sensual.
Selanjutnya dengan gerakan mantap aku julurkan lidaku menerobos liang
vaginanya yang mulai basah oleh lendir kenikmatan yang keluar dari
vaginanya. Tiba-tiba gerakan tangan Udiyani begitu cepat merengkuh
belakang kepalaku dan menariknya untuk lebih dalam ke permukaan
vaginanya. "Ohh.. Mas.. Aku mau keluar," teriaknya kecil. Tanpa berhenti
gerakan lidahku terus menerobos semakin ke dalam dan ini menimbulkan
sensasi yang lebih hebat untuknya dan di akhiri dengan teriakannya yang
panjang. "Ohh.. Mass.." Udiyani mendesah lembut. Setelah mencapai
orgasmenya yang kesekian kalinya, aku memberikan kesempatan buatnya
untuk istirahat sejenak,
sambil aku berdiri menutup kran air yang ternyata sudah penuh.
Kemudian
aku berjalan ke pinggiran bathtub dan duduk disamping Udiyani untuk
mencumbunya kembali. Perlahan tubuh Udiyani merosot ke bawah ke arah
selangkanganku dan dengan gerakan lembut mulutnya melahap ujung penisku
yang memang sudah sangat keras dari permainan awal. Lidahnya bermain
dengan perpaduan hisapan dan liukan ujungnya di rongga mulut miliknya
yang mungil. Aku mendesah lembut menerima perlakuannya ini. "Ohh..
Sayang.. Enak sekali," desahku dengan nafas tertahan.
Selanjutnya
dengan
lembut aku angkat tubuhnya dan memeluk pinggangnya untuk
membelakangiku. Dengan lembut tanganku meremas payudaranya dari belakang
dan menarik tubuhnya untuk mengambil posisi duduk. Udiyani melebarkan
kakinya sembari jemari tangannya yang lentik memegang batang penisku dan
mengarahkannya tepat di lubang vaginanya yang sudah basah oleh lendir.
Perlahan Udiyani menurunkan pinggulnya secara lembut, maka melesaklah
seluruh batang penisku yang sudah mencapai ereksi maksimal. "Ohh..
Shhss," desah kami berbarengan.
Setelah penisku menembus bagian dalam
vaginanya. Tanganku kembali meremas kedua payudaranya dari belakang dan
lidahku menjilati punggungnya yang penuh dengan butir-butir air. Jemari
tanganku yang kiri memilin ujung putingnya yang keras dan ini membuat
bibirnya mendesah pelan. "Ssshh.." desahnya penuh erotis. Sementara
tangan kananku menarik wajahnya mendekat ke wajahku. Aku mengulum
bibirnya yang masih terbuka menahan nikmat dengan lembut. Udiyani tak
tinggal diam dengan menggerakkan pinggulnya memutar seirama dengan
gerakan pinggulku yang menghujam vaginanya lebih dalam.
Desahan dan teriakan kecil diantara percintaan kami sesekali terdengar.
Dan ini menimbulkan kesan erotis tersendiri buat kita. Setelah beberapa
saat lamanya adegan ini berlangsung. Tiba-tiba tubuh Udiyani bergetar
dan semakin cepat gerakan pinggulnya. "Mas.. Aku mau keluar," teriaknya.
"Kita keluarkan bersama sayang.." sahutku "Aku juga mau keluar nih,"
timpalku lagi. Kembali tanganku menarik wajahnya dan mengulum bibirnya
dengan lembut. Dan tanganku satunya memilin ujung puting payudaranya.
DOMINO ONLINE UANG ASLI
Dengan erat aku memeluk tubuhnya begitu aku merasakan cairan hangat
Menyirami batang penisku. Dan tak berlangsung lama penisku juga
menyemburkan sperma ke dalam rongga vaginanya. "ohh.. Mass.. Aku
keluar," teriaknya bergetar. "Aku juga.. Sayangg.."
dengan nafas tak teratur. Masih dengan posisi aku memeluk tubuhnya dari
belakang aku mengulum bibirnya kembali sampai tetes terakhir spermaku
dan di akhiri dengan mengecilnya penisku di dalam vagina Udiayani.
Percintaanku dan Udiyani berlangsung kembali setelah acara makan malam
di cafe yang malam itu pengunjungnya cukup ramai.
Selama makan malam
berlangsung aku memilih meja yang meghadap langsung ke panggung dan ada
di deretan tengah agak di ujung. Di atas meja aku nyalakan sebatang
lilin untuk menemani makan malam kami. Malam itu semakin berkesan buat
Udiyani, karena aku menyumbangkan sebuah lagu karanganku di acara live
musik di cafe tersebut untuk dirinya yang sengaja khusus buat dirinya.
Begitulah kisah cintaku yang sampai saat ini aku masih menyimpannya di
dalam hati sebagai kenangan yang manis di dalam hidupku.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------
Bergabung Segera dan Dapatkan
Bonus Rolingan 0.5% dan Bonus Refferal 20%
Poker Online Uang Asli Ayo gabung dengan www.pokernegara.net
dan nikmati Bonus Rollingan dan Bonus Refferal
Contact :
Pin BBM : 590C71AD
LINE : POKERNEGARA
WECHAT : POKERNEGARA
HP / WhatsApp : +669-5119-507
Komentar
Posting Komentar